SOLOK - Kondisi Kota Solok yang dinilai sangat rawan dengan money politics, mendapat perhatian khusus dari salah seorang Perantau Kota Solok. Perantau Kota Solok yang minta namanya tidak diekspos tersebut, menjanjikan akan memberikan hadiah sebesar Rp100 juta (seratus juta rupiah) terhadap siapa saja yang berani melaporkan adanya politik uang di Pilkada Kota Solok 2024. Syaratnya, laporan tersebut harus terbukti bersalah melalui vonis hakim hingga ke tingkat tertinggi dan mempengaruhi hasil Pilkada Kota Solok 2024.
Jika laporan tersebut "hanya" divonis terbukti bersalah di tingkat pertama (Pengadilan Negeri Solok) atau minimal diproses hingga persidangan, pelapor akan diganjar hadiah sebesar Rp5 juta (lima juta rupiah). Hal itu diungkapkan oleh Ketua Tim Pemenangan NC-LM, Yutris Can, SE, saat Kampanye Akbar NC-LM di Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Rabu, 20 November 2024. Menurut Yutris Can, hal itu merupakan bentuk dari kepedulian perantau Kota Solok terhadap kondisi politik di Kota Solok yang dinilai rawan terhadap politik uang.
"Beliau (salah seorang Perantau Kota Solok) menghubungi saya dan meminta hal ini disebarluaskan ke seluruh masyarakat Kota Solok. Meski menjanjikan hadiah dari pelanggaran, beliau menegaskan, ingin Pilkada Kota Solok 2024 berjalan dengan jujur, adil dan bermartabat. Serta bisa menghapus stigma money politics yang melekat di kontestasi politik di Kota Solok. Ini merupakan kepedulian tokoh perantau, yang ingin Pilkada 2024 berlangsung fair, " tegasnya.
Sebelumnya, Yutris Can menegaskan Pilkada Kota Solok 2024 menghadapi dua tantangan besar yang bisa membuat "alek gadang" demokrasi berlangsung tidak jujur, adil dan bermartabat. Kedua tantangan itu adalah money politics dan intimidasi terhadap masyarakat.
"Mari kita kawal seluruh proses Pilkada ini secara bersama-sama. Terutama ada dua hal yang bisa membuyarkan kerja keras kita selama ini. Yakni intimidasi terhadap masyarakat dan mobilisasi aparatur pemerintahan, serta dilakukannya money politics, " tegasnya.
Skema Head to Head atau saling berhadapan, membuat polarisasi masyarakat hanya terbagi atas dua kubu. Yakni, pro perubahan yang "dipimpin" oleh nomor urut 1, Nofi-Leo atau pro lanjutkan yang "dipimpin" oleh nomor urut 2, Dhani-Suryadi. Sebagai poros penantang dan yang akan dihadapi berstatus petahana, kubu Nofi-Leo mengaku lebih diuntungkan. Selain akan melanjutkan program yang sudah berjalan di pemerintahan Zul Elfian Umar dan Ramadhani Kirana Putra, NC-LM juga mengedepankan sejumlah program unggulan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat Kota Solok.
Peluang NC-LM memenangkan Pilkada Kota Solok semakin berlipat, seiring dengan bergabung gelombang besar ke Paslon yang "hanya" diusung oleh satu Parpol, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bahkan, sejumlah "think tank" (perencana/pemikir) Zul Elfian Umar dari berbagai kalangan, sudah bergabung ke Tim Pemenangan Nofi Candra-Leo Murphy.
Mendapatkan nomor urut 1 saat pengundian nomor urut oleh KPU Kota Solok, menciptakan rasa bahagia yang tak terbendung dari simpatisan NC-LM. Ketua Tim Pemenangan NC-LM, Yutris Can, SE, mengatakan nomor urut 1 bagi NC-LM adalah sebuah "Jalan Allah" terhadap harapan seluruh barisan NC-LM. Menurut Boris (sapaan Yutris Can), nomor urut 1 merupakan simbol juara atau terbaik.
"Sehebat-hebat rencana manusia, yang berlaku tetap ketentuan Allah. NC-LM telah menjalani perjuangan yang sangat berat di awal. Insyaallah, perjalanan yang berat di awal akan diganjar Allah dengan hasil terbaik. Nomor satu adalah simbol juara, terbaik. Tentunya, ini semakin menambah semangat tim pemenangan untuk merealisasikan peringkat atau juara 1 pada perolehan suara pada 27 November 2024 nanti, " kata Yutris Can.
Sebagai Ketua Tim Pemenangan NC-LM, Yutris Can merupakan sosok yang memiliki magnet kuat di Kota Solok. Sebagai mantan Ketua DPRD Kota Solok tiga periode (2009-2014, 2014-2019, 2019-2020) dan mantan Ketua DPD Partai Golkar Kota Solok tiga periode, Yutris Can bakal "adu mekanik" dengan Ketua Tim Pemenangan RDKP-SN, Fauzi Rusli, Ketua DPRD Kota Solok 2024-2029, yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Solok.
Berasal dari latar belakang yang sama, yakni sama-sama berasal dari Partai Golkar, tentu saja antara Yutris Can dan Fauzi Rusli sedikit banyak saling mengenal. Apalagi, Ramadhani Kirana Putra, sebelumnya adalah kader Partai Golkar yang dibawa oleh Yutris Can ke pentas legislatif. Selain itu, Suryadi Nurdal juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD Golkar di era orde baru. Ditambah lagi, Leo Murphy adalah kader Partai Golkar, meski rekomendasi DPP Partai Golkar, justru diberikan ke Ramadhani, yang pada Pilkada 2020, justru menantang Yutris Can-Irman Yefri Adang. Dinamika semakin pelik, karena Cawako Yutris Can, yakni Irman Yefri Adang, Anggota DPRD Kota Solok 2024-2029 dari, Partai Golkar!
"Tentunya, dari segala dinamika dan kondisi kekinian, seluruh relawan, simpatisan dan tim pemenangan NC-LM, harus melakukan politik elegan dan menjunjung tinggi etika politik. Mari sama-sama kita wujudkan Pilkada Kota Solok yang damai, badunsanak (bersaudara) dan berkualitas. Saat ini, saya berada di Tim NC-LM bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) beserta 8 Parpol pendukung lainnya. Tentu, Partai Ka'bah (PPP) sebagai partai penyelamat demokrasi telah membuktikan sebagai kiblat demokrasi di Kota Solok. Ini adalah sebuah komitmen bagi kami untuk membesarkan PPP dan 8 Parpol pendukung lainnya, " tegasnya.
Yutris Can juga menyebut, skema head to head membuat semangat dan peluang seluruh elemen pemenangan NC-LM semakin berlipat. Hal ini menurutnya sejalan dengan pergerakan dukungan masyarakat yang tak lagi terbendung. Meskipun, di elemen pemenangan NC-LM berasal dari berbagai latar belakang, berbagai Parpol, hingga berbagai karakter, namun memiliki komitmen yang sama untuk Kota Solok yang lebih maju dan diberkahi.
"Alhamdulillah wa Syukurillah. Baru kali ini saya melihat antusiasme dan pergerakan dukungan masyarakat Kota Solok yang seperti ini. Seluruh elemen masyarakat seperti menanggalkan seluruh perbedaan dan bersatu untuk memberikan dukungan yang tak terbendung ke Nofi Candra dan Leo Murphy, " tegasnya. (*)